jam digital

Kamis, 05 Januari 2012

Ketika Media Luar Negri Turut Memberitakan Si Sendal Keadilan ala Indonesia

Pejabat dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
mengumpulkan sandal dikirim ke kantor mereka di Jakarta
4 Januari 2012 (sumber dari voanews.com, klik di sini)
Media sebagai sarana informasi bagi masyarakat
Media sebagai sarana informasi bagi masyarakat, dapat jadi tolak ukur dalam pandangan masyarakat dimana media itu berada. Atau setidak-tidaknya tentang pandangan dari redaksi media 'yang bersangkutan' agar masyarakat dan pembaca atau penguna media di maksud dapat mengetahui berita yang sementara terjadi di daerah lain (kota, negara lain).

Ketika Media Indonesia mulai marak mengangkat tentang aksi 1000 sendal jempit (alas kaki) yang memberi dukungan pada seorang pelajar yang di vonis oleh Pengadilan Negri Palu, Sulawesi Tengah atas pencurian sendal jepit yang di lakukan olehnya (pelajar- berinisial ALL) terhadap seorang anggota kepolisian, saya pun menjadi terusik. Pertanyaan saya selajutnya: apakah media luar negri pun meliput kejadian ini !


Pencarian berita 'sendal' di Voaindonesia.com
Sulit bagi saya untuk mencari tahu apakah media luar negri turut atau tidak dalam memberitakan si sendal keadilan ini. Ketika saya mengetik kata kunci 'sendal' di situs VoaIndonesia.com, hasil yang di dapat ialah 'No Results were found' (Tidak ada Hasil ditemukan). Kata kunci  selanjutnya yakni Sendal jepi; sendal keadilan; pun punya hasil yang sama No Results were found.

Kata sendal pun saya coba terjemahkan di Google Terjemahan dari bahasa indonesia ke Inggris. Dan hasil terjemahannya ialah Sandals. Pakai akhiran 's' dengan penulisan sandals bukan sendal. (huruf kedua meggunakan 'a' bukan 'e' seprti yang selama ini saya tahu).

Pencarian saya di situs Voaindonesia.com pada kolom pencarian pun, bernasib sama. Kata 'sandals' tak ditemukan. Baru kemudian saya sadar, bisa saja pencarian tersebut hanya berlaku di laman Voa indonesia.com. Lalu saya mulai menganti bahasa pada kolom pilih bahasa ke 'english worldwide'. dan mengetik kata kunci sandals. 
Maka hasil yang di dapat sungguh buat saya geleng-geleng kepala.... (hehehe...)

Ternyata pemberitaan Si Sendal upss si Sandal Keadilan juga ada di laman voanews.com dengan menampilkan si Sandal Keadilan berada di urutan pertama dari 70 hasil pencarian.
Judulnya demikian : Indonesians Use Sandals as Justice Symbol (link nya di sini) yang termuat pada edisi 4 Januari 2011.

Isinya tidak serta merta saya baca, lantaran saya tak mahir dalam bahasa inggris, jadi saya coba kembali menggunakan jasa Google Terjemahan. Baru setelah membaca terjemahan saya paham isinya.

Ulasan
Terjemahan Google terhadap judul berita :
-Indonesians Use Sandals as Justice Symbol
ialah
-Indonesia Gunakan Sandal sebagai Simbol Keadilan

Isinya tidak  memceritakan secara detail tentang kronologi kejadian, tapi lebih condong pada simbol sandal. Dan lebih pada tindakan kepolisian yang dalam beberapa minggu terakhir melakukan tindakan yang tak adil bagi sebuah keadilan.

Lalu apa untungnya media luar negri memberitakan si Sandal keadilan in?
Apalagi dalam laman VOA, VOA memuatnya di Voanews.com bukan di Voaindonesia.com.
Mungkin agar pembaca VOA yang tinggal atau bermukim di Amerika (atau negara selain indonesia) jadi turut tahu tentang proses demokrasi di Indonesia. Setidaknya jadi tambahan point demokrasi, atau tepatnya cara-cara  masyarakat Indonesia bereaksi terhadap ketidakadilan yang merupakan bagian dari proses demokrasi.

Jujur saja, isi berita seperti ini yang membuat saya sampai sekarang mengakses laman media luar negri untuk melihat cara pandang mereka terhadap peristiwa yang menjadi berita di indonesia.
Sisi pemberitaan yang berbeda, dan objek berita yang sama.

Yah, semoga melalui media luar negri yang turut memberitakan peristiwa yang menjadi berita di indonesia khususnya tentang demokrasi, jadi sarana informasi bagi masyarakat dunia. Yang harapannya masyarakat dunia turut dalam memberi masukan, baik saran maupun kritik terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar